Pesona Kerajinan Daun Purun Khas Seruyan, Potensi Lokal yang Butuh Dukungan

oleh -791 Dilihat

AspirasiRakyat.Id, Kuala Pembuang– Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, menyimpan warisan budaya unik berupa kerajinan tangan dari daun purun yang dikembangkan oleh masyarakat Desa Pematang Panjang. Kerajinan ini menghasilkan berbagai produk menarik seperti, kotak tisu, dompet, tas, hingga gantungan ID card, yang memiliki nilai estetika dan fungsional.

Dalam wawancara dengan salah satu pengrajin, Sunar, terungkap bahwa kerajinan daun purun ini telah mereka geluti secara turun-temurun sejak tahun 2011. Namun, variasi produk seperti tas dan dompet baru dikembangkan setelah mengikuti pelatihan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Diskoperindagkop) Kabupaten Seruyan.

“Awalnya kami hanya membuat anyaman sederhana dari daun purun. Setelah mendapatkan pelatihan dari dinas, kami belajar membuat berbagai produk lain seperti tas, dompet, dan ikat pinggang,” ujar Sunar, Selasa (14/01/2025).

Meskipun memiliki potensi besar, kendala utama yang dihadapi para pengrajin adalah kurangnya akses pemasaran.

“Produk kami biasanya hanya dititipkan di tempat penjualan kerupuk dan oleh-oleh khas Seruyan. Kami masih kesulitan memasarkan produk secara luas,” ungkap  Sunar.

Padahal, harga produk kerajinan daun purun ini cukup terjangkau, mulai dari Rp20.000 hingga Rp180.000 per item, tergantung jenis dan tingkat kesulitan anyaman.

Bu Sunar berharap, dengan dukungan pemerintah dan masyarakat, produk kerajinan dari daun purun ini dapat dikenal lebih luas. Selain memperkuat ekonomi lokal, hal ini juga bisa melestarikan warisan budaya khas Seruyan yang unik dan bernilai tinggi.

“Saya juga sudah mendapat pelatihan pemasaran, tetapi belum bisa mempraktikkannya dengan maksimal. Kami masih butuh bantuan agar produk kami bisa bersaing,” tambahnya.

Dengan ciri khas dan nilai seni yang tinggi, kerajinan daun purun dari Desa Pematang Panjang berpotensi menjadi produk unggulan Seruyan. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar para pengrajin bisa lebih berkembang dan memasarkan hasil karya mereka hingga ke luar daerah. (rv-02)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.