AspirasiRakyat.Id, Kuala Pembuang – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Seruyan mencatat sebanyak 432 titik hotspot yang terdeteksi di wilayahnya sepanjang Januari hingga Oktober 2024. Data ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam jumlah titik api di daerah tersebut, yang menunjukkan potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dari 432 titik hotspot yang tercatat, Kecamatan Seruyan Hilir menjadi wilayah dengan titik hotspot tertinggi, mencapai 175 titik. Sementara itu, Kecamatan Seruyan Tengah mencatatkan 69 titik, dan Kecamatan Suling Tambun dengan 50 titik. Peningkatan jumlah hotspot ini menjadi perhatian serius bagi BPBD dalam upaya pencegahan dan penanganan karhutla.
Dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan yang semakin tinggi, BPBD Seruyan telah mengambil sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah penetapan status Siaga Darurat yang berlaku hingga 16 Oktober 2024. Langkah ini diambil untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan semua pihak dalam menghadapi potensi karhutla.
Selain itu, BPBD juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Karhutla yang bertugas mengkoordinasikan upaya penanggulangan kebakaran di seluruh wilayah Seruyan. Pembentukan satgas ini diharapkan dapat mempercepat respons dalam penanganan kebakaran dan mengurangi dampak yang ditimbulkan.
“Kami juga telah mengaktifkan Pos Lapangan Pengendalian Karhutla di setiap kecamatan di Kabupaten Seruyan,” ujar Kepala BPBD Seruyan. Dengan berbagai langkah ini, BPBD berharap dapat meminimalkan potensi kebakaran dan dampaknya terhadap masyarakat, serta menjaga kelestarian lingkungan di Kabupaten Seruyan.