AspirasiRakyat.Id, Kuala Pembuang– Kabupaten Seruyan yang berada di tepi laut telah lama menjadi pusat industri perikanan tepatnya di Desa Sungai Undang Kecamatan Seruyan Hilir yang terkenal sebagai pusat industri perikanan dan juga terasi tradisional, Rusdawati yang berusia 56 tahun merupakan salah satu pelaku usaha terasi tradisional yang sukses menjalankan bisnisnya.
Rusdawati saat ditemui pada Rabu (12/02/2025) menjelaskan bahwa bahan utama terasi adalah udang kecil atau udang rebon yang dibelinya dari nelayan setempat.
Seluruh produksi dilakukan secara tradisional oleh Rusdawati beserta karyawannya, mulai dari penumbukan dan penjemuran yang dilakukan dua kali agar udang tertumbuk halus dan benar benar kering.
“Udang ditumbuk dan dijemur selama dua kali sampai kering, dan disimpan dalam karung selama dua hari,” ujarnya menekankan bahwa tidak ada mesin yang digunakan dalam proses ini.
Terasi yang dijual Rusdawati berbeda dengan terasi pada lainnya yang kadang dicampur olahan adonan supaya memperbanyak terasi yang dihasilkan, namun Rusdawati cuma menggunakan udang rebon dan terasi yang jadi pun sudah dibakar tidak seperti terasi setengah matang yang sering beredar dipasar.
Harga terasi yang dijual cukup murah dengan harga Rp 10 ribu per-cupnya yang berisi 8 terasi. Terasi yang sudah dikemas dan diberi label kemudian dijual dirumah saja kemudian dipromosikan online serta dari mulut ke mulut.
“Bukan hanya dari masyarakat lokal saja yang datang ke tempat saya membeli terasi akan tetapi konsumen yang datang juga berasal dari Sampit, Palangkaraya bahkan Pontianak,” ujarnya.
Rusdawati sudah memulai usaha terasinya sejak 2 tahun yang lalu, Berasal dari Keinginannya sendiri yang ingin membuat terasi tradisional yang sudah dibakar atau matang untuk dirinya sendiri dan dipasarkan. (rv)